Taizhou-Gara-gara pemilik rumah menolak untuk pindah, pembangunan sebuah jalan raya di Taizhou, sebelah timur Provinsi Zhejiang, China terancam tidak terselesaikan. Rumah milik pasutri Hong Chungqin dan Kung itu kini masih berdiri kokoh di antara pembangunan jalan yang hampir selesai.
Pasangan yang tinggal bersama dua anaknya itu semula telah setuju untuk pindah dan menerima pembayaran ganti rugi. Namun mereka kemudian berubah pikiran dan mengembalikan uang ganti rugi saat pembangunan jalan raya itu dilaksanakan.
Sebagaimana yang dilaporkan oleh Daily Mail, Senin, 7 Mei 2012, Pasutri itu menegaskan kalau mereka diijinkan memilih tempat relokasi mereka dan telah memasang kamera CCTV untuk mencegah pengembang jalan raya untuk merusak rumah mereka secara ilegal.
Kasus seperti ini selama ini selalu menjadi perhatian khusus di China, yang selama beberapa tahun belakangan hukum mengenai properti semakin ketat dan tidak mengijinkan sebuah bangunan dihancurkan tanpa ijin.
Salah satu kasus yang telah mendapatkan perhatian luas adalah sebuah bangunan rumah yang berdiri di kompleks mall di Chongqing. Pemilik rumah selama dua tahun terakhir kukuh menolak untuk pindah. Pihak pengembanga sendiri sudah memutus jaringan air dan listrik dan mengucilkan rumah tersebut, dengan menggali di sekeliling rumah tersebut dan membuat rumah itu seperti berada di tengah jurang.
Oleh:YL.antama.putra